Today

Stop Pembangunan Fly Over Sitinjau, Utamakan Lingkungan

Oleh Labai Korok Piaman

Pembangunan fly over sitinjau laut sudah mulai dibanga-bangakan bahwa pembangunan fly over ini akan memberikan dampak positif bagi kendaraan yang melintas dari Solok ke Kota Padang, tapi belum tentu itu berdampak positif bagi masyarakat Kota Padang yang Kamis kemarin mendapatkan musibah banjir terkhusus didaerah Indarung dan lainnya.

Banjir yang terjadi dikawasan Indarung, Lubeg, sampai kebawah diperkirakan itu karena telah terjadi kerusakan parah dikawasan hutan yang ada disitinjau laut akibat alih fungsi kawasan hutan.

Maka hujan deras yang melanda Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (7/3/2024) siang telah menyebabkan sejumlah daerah terdampak. Terkhusus Kawasan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, terkena dampak serius di mana tembok pembatas jalur jalan jebol, menyebabkan banjir.

Dampak dari kejadian ini sangat merugikan warga sekitar, dengan air yang mengalir ke jalanan dan mengakibatkan kebanjiran di pemukiman mereka. Dugaan kuat adalah bahwa tembok tersebut tidak mampu menahan tekanan air yang tinggi.

Analisa penulis jika kawasan sitinjau Laut akan diacak-acak melalui pembangunan proyek fly over sitinjau laut maka kondisi banjir akan lebih para dari pada banjir yang terjadi kemarin sebelum proyek itu jalan.

Kawasan hutan di Sumatra Barat diera Belanda sengaja dijadikan hutan lindung, ini berfungsi sebagai kawasan penampung hujan, kawasan dimana air bisa diserap oleh tanaman yang sangat efektif mengatasi kelebihan debit air.

Selaku pengawas sosial penulis menyarankan agar stop Pembangunan fly over agar banjir besar tidak terjadi, masyarakat Indarung dan sekitarnya tidak terdampak.

Jika fly over tetap dipaksakan maka pemerintah kota harus melakukan kajian untuk mengevakuasi masyarakat dikawasan Indarung, termasuk perusahan semen Padang harus dikosongkan agar tidak terkena banjir atau terkena dari dampak pembangunan itu.

Penulis hanya mengingatkan bahwa terjadinya banjir didaerah Sumatra Barat bukan kelebihan curah hujan tapi lebih didasari dari banyak kerusakan hutan, banyak kerusakan kawasan penampung air baik pesel, baik dikota Padang, baik Padang Pariaman, Pasaman dan lainnya.

Maka penulis mengaja kita semua untuk menstop pembangunan fly over sitinjau laut agar tidak berdampak buruk terhadap warga Kota Padang.

Sedangkan masalah sitinjau laut masih ada solusi lain, selain dibuat fly over yang terkesan hanya sekedar kebangga segelintir elit.