Oleh Labai Korok
MMNEWS – Dalam potongan lirik lagu Indonesia Raya menerangkan bahwa Mari Kita bersatu, Indonesia bersatu, Hidup negeriku, bangsaku, rakyatku semuanya, bagunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia raya.
Semua pembaca mukin ingat dan bagi masyarakat yang tidak beraktifitas formal di Pemerintahan mukin kembali diingatkan dengan lirik lagu Indonesia Raya diatas yang memberikan inspirasi pada moral dan kebersamaan.
Lagu Indonesia Raya menjelaskan bahwa Kita Bangsa, Negara, Pemerintah harus membangun jiwa, baru membangun badan. Ini jelas sekali langkah awal adalah jiwa yang dibangun dahulu baru yang lain.
Bangun jiwa dalam kerangkanya memiliki makna membangun sikap mental dan spiritual, serta karakter yang kuat, seiring dengan pemeliharaan kaedah-kaedah agama yaitu agama Islam terbesar di Sumatera Barat.
Ini mencakup aspek-aspek seperti keseimbangan emosional, cara berpikir yang sehat, serta perilaku yang menjalankan nilai-nilai “adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah” ditengah masyarakat.
Pertanyaan sekarang sebesar apa Pemerintah Daerah telah mengalokasikan kebijakan terhadap pembangunan jiwa tersebut diukur dari kuantitas dan kwalitasnya.
Jawabannya diserah kepada pembaca, namun menurut Penulis kebijakan Pemerintah untuk perbaikan moral ini tidaklah prioritas dibanding dengan kebijakan lain seperti insfratruktur, ekonomi dan lainnya bersifat kwatitas.
Penulis melihat kebijakan masalah moral dalam bentuk alokasi anggara, dana untuk kegiatan perbaikan moral dalam bentuk angka yang tertuang dalam RPJMD sangat kecil, hanya ratusan juta, tidak sampai Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten dan Kota Se-sumbar diangka triliunan.
Prihatin Kita sebenarnya melihat program dan anggaranya yang dibuat untuk masalah bangun jiwa ini, sangat kecil dibandingkan program lainnya yang menjadi unggulan Kepala Daerah.
Penulis berharap kebijakan perbaikan moral menjadi prioritas, anggaranya harus dibesarkan, ini sangat baik untuk antisipasi terjadinya kasus pembunuh, pemerkosaan dan kasus kerusakan moral lainnya, yang saat ini terjadi seperti “bak cendawan tumbuh disaat hujan”.
Pemerintah harus membuat serangkaian tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan standar moral dan etika dalam masyarakat Sumatera Barat. Ini segera melibatkan upaya preventif dan kuratif untuk mengatasi penurunan moral, serta mendorong perilaku yang baik dan bertanggung jawab.
Pada dasarnya Pemerintah Daerah memiliki peran penting dalam kebijakan perbaikan moral melalui pendidikan, pembinaan, kampanye moral, penegakan hukum, dan penyediaan contoh yang baik. Kebijakan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral pada masyarakat dan membangun karakter bangsa yang kuat.
Saatnya Kepala Daerah berfokus pada perbaikan moral masyarakat melalui kebijakan yang berpihak, salah satu adalah anggaran untuk perbaikan moral haru menjadi prioritas agar bangun jiwa bisa terwujud. Untuk apa bangun badannya melalu kebajikan perbaikan insfratruktur, memperbagus gedung-gedung, kendaraan dinas bagus dan lainnya, jika didaerahnya selalu viral kasus pembunuhan, pemerkosaan, perselingkuhan dan kasus kerusakan moral lainnya.