Publikasi - Advetorial - Iklan - Bisnis - Charity
Today

Mahyeldi Aktivis Dakwah Kampus, Epyardi Asda Belum Kenal?

Oleh Labai Korok Piaman

Salah satu isi video Epyardi Asda yang viral tentang Buya Mahyeldi, Penulis kutip yang isinya adalah mengajak hadirin yang hadir dirumahnya mempertanyakan apa latar belakang pendidikan, apa latar belakang organisasi, apa-apa dan apa, intinya dari kutipan video tersebut sang kapten kapaa ini melecehkan Gubernur Sumatra Barat tersebut. Belum kenal kawan itu.

Selaku kader PKS dan juga aktivis kampus saya hanya beristigfar melihat gaya dan pola komunikasi, ucapan yang dibuat oleh Epyardi Asda itu, kata orang Piaman “ini kawan dan pernah membaca koran cabiaak nampaknyo”.

Perlu diketahui, jika kita mau adil berbicara hanya satu mungkin kelebihan Epyardi Asda yaitu banyak uang, dan uangnya digunakan bagai mana cara beliau dan anaknya dapat pangkat dan jabatan salah satunya gagal dipartai sebelumnya PPP, lalu pindah ke partai berikutnya yaitu PAN, Penulis yakini jika PAN terpuruk dipastikan cari kendaraan baru.

Sekarang itukan Epyardi Asda mau OTW jadi Gubernur Sumatra Barat, jika PAN tidak mengusungnya jadi Gubernur Sumbar dipastikan pindah partai lain, biar waktu yang menjawab. Info burung didapan PAN mengusung orang Piaman jadi Gubernur.

Buya Mahyeldi tidak kutu loncat partai, beliau dari awal berdakwah, bermasyarakat dimulai dari masjid, lalu jadi kader PKS sampai sekarang, tetap jadi kader PKS dan diusung oleh PKS jadi Caleg pyropinsi, Wakil Walikota, Walikota Padang sampai jadi Gubernur. Tetap satu partai yaitu partai berazaskan Islam.

Setelah itu Epyardi Asda tolong tanya sama istrinya bagai mana cara bisa lulus di kampus terbesar diluar Jawa yaitu Universitas Andalas (Unand), dipastikan semua ikut ujian masuk atau mahasiswa undangan dari persaingan ratusan ribu orang.

Jadi maaf saya selaku alumni Unand agak lucu mendengar narasi Epyardi Asda mengatakan apa pendidikannya. Lupa Epy bahwa SI itu bukti bahwasan kita hebat dan pintar.

Nanti Bupati Kabupaten Solok ini jangan kaget, atau jantungan kalau Buya mencalon jadi Gubernur Sumatra Barat periode kedua sudah lulus master atau kandidat doktoral luar negeri yang tersohor didunia.

Semua aktivis yang bagus-bagus sekarang sudah jadi doktor dikampus, sudah jadi pejabat, sudah jadi anggota DPR RI juga, sidah jadi DPD RI juga itu kesemua ada ilmu atau ajaran wawasan yang diberikan oleh Buya Mahyeldi selaku aktivis dakwah kampus atau aktivis organisasi masyarakat.

Dahulu andaikan Buya Mahyeldi diizinkan jadi anggota DPR RI mungkin Epyardi Asda tidak akan duduk jadi Anggota DPR RI, tapi karena beliau ditugas PKS hanya maju jadi Anggota Dewan pryopinsi Sumbar akhirnya duduk jadi Wakil Ketua DPRD Provinsi yang waktu itu Ketuanya Bang Leo Nardi (anggota DPD RI) dan Asli Chaidir (Anggota DPR RI).

Ukuran tokoh bermodalkan tampa uang, tampa modal dana sudah bisa dikatakan Epyardi Asda sudah tak level atau tak sebanding. Tampa status bukan orang banyak dana, tampa uang beliau jadi Wakil Ketua DPRD Sumbar.

Banyak indikator yang bisa dipaparkan menjawab hoax yang disampaikan oleh Epyardi Asda terhadap Buya Mahyeldi. Tapi sesuai dengan kata orang Minangkabau bahwa Epyardi Asda letakan saja di kursinya.

Alhamdulillah sebegitu banyaknya serangan Epyardi Asda terhadap Gubernur Sumatra Barat saat ini, viral videonya, Buya Mahyeldi tidak merasa tersakiti atau tersinggung, alumni Unand ini tetap fokus menjalan tugasnya secara formal Pemerintah, secara kepartaian, membantu masyarakat Sumbar hari ini.