
Padang – mimbarminang.com – Emzalmi, Padang, 28 September 1952
- Wakil Walikota Padang 2014 – 2019
- Sekda Kota Padang 2009 – 2012
- Staf Ahli Walikota 2009
- Kepala Bappeda Padang 2001 – 2009
- Asisten 2 98 – 2001
- Kepala Tata Kota 1994-1998
- Kepala Dinas PUPR Bukittinggi 1991-1994
- Kepala Dinas Tata Kota Solok 1985-1991
- Kepala Satker KIP – kampung improvement project – (Dinas PUPR Provinsi Sumbar) 1980 – 1985.
Kehidupan awal dan pendidikan
Emzalmi lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Kota Padang. Ia terlahir sebagai anak sulung dari 10 bersaudara dari ayah Zaini Ismail dan ibu Dahniar. Awalnya, ia bercita-cita sebagai tentara, tetapi ia ditakdirkan menjadi seorang pegawai negeri sipil.[5] Salah satu adiknya, Mayor Jenderal Irwan Zaini adalah purnawirawan perwira militer yang pernah menjabat Panglima Komando Daerah Militer II/Sriwijaya hingga 2020.[6]
Emzalmi menamatkan pendidikan Jurusan Bangunan Gedung di Sekolah Teknik Negeri 03 Padang pada 1969 dan STM Negeri 1 Padang (kini SMK Negeri 1 Padang) pada 1972. Sebagai birokrat, ia mendapatkan tugas belajar berkuliah di Jurusan Planologi Lembaga Politeknik Pekerjaan Umum –Institut Teknologi Bandung (LPPU–ITB, kini Politeknik Negeri Bandung) dan meraih gelar Sarjana Muda pada 1981. Ia meraih gelar Sarjana Teknik Arsitektur dari Universitas Bung Hatta pada 1990.[7][8][9] Ia meraih gelar S-2 Magister Pembangunan Wilayah Pedesaan dari Universitas Andalas.[10]
Karier birokratSunting
Emzalmi memulai karier sebagai pegawai negeri Sipil (PNS) Dinas Pekerjaan Umum Lubuk Sikaping, Pasaman. Tahun 1976, ia ditarik ke Kota Padang pada bidang Cipta Karya Dinas PU Padang. Berkat ketekunannya, ia mendapat tugas belajar ke Lembaga Politeknik PU Institut Teknologi Bandung pada jurusan planologi.[5]
Seusai lulus sebagai sarjana muda ia dipercaya sebagai pelaksana Kampung Improvment Project (KIP) dari tahun 1980 hingga 1985. Karena dinilai sukses ia dipromosikan menjadi Kepala Dinas Tata Kota Solok (1985-1991), Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bukittinggi (1991-1994), dan Kepala Dinas Tata Kota Padang (1994-1998). Setelah bertahun-tahun sebagai diangkat sebagai kepala dinas, ia diangkat sebagai Asisten II Sekda Kota Padang (1998-2001). Setelah itu, ia ditempatkan pada posisi Kepala Bappeda Kota Padang (2001-2009) dan dipromosikan sebagai Staf Ahli Wali Kota Padang (2009). Ia lalu mengakhiri karier sebagai birokrat menjadi Sekretaris Daerah Kota Padang (2009-2012), jabatan pegawai negeri tertinggi di Pemerintah Kota Padang.[11]
Terjun ke Politik

Emzalmi mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Padang dalam pemilihan umum Wali Kota Padang yang digelar pada 30 Oktober 2013. Diikuti 10 pasang calon, Emzalmi mendampingi Mahyeldi Ansharullah menang atas 29,45% suara.[12] Setelah menjalani putaran kedua pada 5 Maret 2014, mereka kembali unggul dengan perolehan 50,29% suara. Pelantikannya tertunda karena pasangan calon yang kalah mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.[13] Pada 13 Mei 2014, Emzalmi dipastikan segera dilantik setelah terundur-undur karena adanya Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014.[4
Pengalaman Organisasi
- Pembina Ikatan Alumni LPPU ITB (1985-Sekarang)
- Ketua PDK 2 KOSGORO Bukittinggi (1991-1994)
- Penasehat Ikatan Keluarga Padang (IKP) (2004-Sekarang)
- Ketua KWARCAB Pramuka Kota Padang (2005-2012)
- Penasehat Alumni STM Negeri Padang (2005-Sekarang)
- Ketua KORPRI Kota Padang (2009-2012)
- Majelis Pertimbangan Adat Nagari Pauh IX (2009-Sekarang)
Penghargaan
- Satyalancana Karya Satya 30 Tahun
- Pegawai Teladan Sumatra Barat (1987)
- Penghargaan Tokoh Nasional Untuk Suksesnya Pembangunan Nasional
- PJP 2 Tahun 1996 ( Mitra Karya Bakti Pertiwi )
- Penghargaan Nasional Abdi Setya Bakti (Pelayanan Terbaik ) Tahun 1997 Sebagai Kepala Dinas Tata Kota Padang
Berbagai sumber