
Mimbar-minangnews.com – Padang, 5 November 2025 Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kemandirian desa secara komprehensif. Pada Rabu, 5 November 2025, Gubernur Sumatera Barat secara resmi merilis data Indeks Desa Tahun 2025 dalam rapat koordinasi Indeks Desa yang dilaksanakan di Aula Kantor Gubernur Sumbar.
Kegiatan tersebut diselenggarakan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Sumatera Barat yang juga meluncurkan inovasi terbaru berupa e-Book Indeks Desa 2025. Inovasi ini menggantikan format lama berupa buku cetak (IDM) yang digunakan pada tahun-tahun sebelumnya.
Peluncuran e-Book ini menjadi langkah strategis dalam menjawab efisiensi anggaran pemerintah tahun 2025 sekaligus meningkatkan transparansi dan kemudahan akses data bagi publik. Melalui sistem digital tersebut, data capaian dan elemen indeks desa dapat diakses dengan lebih cepat dan akurat oleh pemerintah daerah maupun masyarakat.
Dalam sambutannya, Gubernur Sumatera Barat menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam memperkuat kemandirian desa.
“Melalui e-Book ini, kita ingin seluruh data pembangunan desa dapat tersaji dengan efektif dan efisien. Pemerintah provinsi bersama kabupaten dan nagari terus berkomitmen meningkatkan kualitas pembangunan desa agar semakin banyak yang mencapai status mandiri,” ujarnya.
Berdasarkan data resmi tahun 2025, Indeks Desa di Provinsi Sumatera Barat menunjukkan perkembangan positif. Dari total 1.035 nagari atau desa yang ada, hasil klasifikasi menunjukkan:
1. 489 desa/nagari berstatus mandiri,
2. 385 desa/nagari berstatus maju,
3. 176 desa/nagari berstatus berkembang,
4. 12 desa/nagari berstatus tertinggal,
5. dan tidak ada desa/nagari yang berstatus sangat tertinggal.
Tahun ini, tercatat ada peningkatan signifikan dengan 121 nagari atau desa yang naik status menjadi desa mandiri dibandingkan tahun 2024.
Gubernur menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil kerja keras pemerintah daerah di 14 kabupaten serta dukungan aktif masyarakat nagari. Data Indeks Desa ini juga menjadi instrumen penting dalam perencanaan strategis pembangunan daerah, karena dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan arah kebijakan pembangunan yang lebih terukur.
“Keberhasilan ini merupakan bukti nyata sinergi pemerintah provinsi, kabupaten, dan nagari dalam membangun Sumatera Barat dari akar masyarakatnya. Semoga ke depan tidak ada lagi desa tertinggal di Sumbar,” tutup Gubernur.
Dengan capaian tersebut, Sumatera Barat kini semakin mantap menuju arah pembangunan desa yang mandiri, maju, dan berdaya saing, sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat fondasi pembangunan dari nagari. (faj)
