Publikasi - Advetorial - Iklan - Bisnis - Charity
Today
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Netral Presiden Takkan Terbukti, Cawe-Cawe Memenangkan Gibran

Oleh Labai Korok Piaman

Padang – Mimbar Minang News – Belum hitungan hari Jokowi sudah mutar-mutar keliling provinsi dan kabupaten se-Indonesia seperti para calon presiden dan calon wakil presiden RI yang sedang kampanye saat ini. Apakah ini tidak dalam rangka cawe-cawe menangkan Prabowo-Gibran?.

Semua media memberitakan beberapa hari yang lalu Jokowi datang ke Sumatra Barat (Kota Padang dan Kab Mentawai), analisa Penulis ini dalam rangka membangun opini positif bahwa Jokowi akan membangun proyek triliyunan, tetap memprotitaskan pembangunan Sumbar kedepan.

Sekarang pertanyaan mengapa Jokowi datang ke Sumatra Barat karena warga Minangakabau merupakan masyarakat yang paling hebat membangun opini dimedia sosial (cek data medsos). Orang Minang menguasai pasar Indonesia setelah bangsa lain.

Sehingga dengan datangnya Presiden ke Kab Kepulauan Mentawai memberi sinyal bahwa Mentawai harus menangkan genetiknya Jokowi, disana kalahkan PDIP yang beberapa pemilu selalu menang, termasuk Kepala Daerahnya.

Sederhana menganalisa cawe-cawe Jokowi saat datang ke Sumbar ini. Setelah itu Jokowi langsung berkunjung ke Bali, semua orang tahu, itu pulau dewa basisnya PDIP, saat kedatangan beliau, yang disana telah terjadi kehebohan karena banyak gambar Paslon Capres dan Cawapres diturunkan akibat kedatangan Jokowi kesana, ini cawe-cawe presiden juga, agar dibali menang calon pasang presidennya yang tentu anaknya beliau.

Kedepan menurut analisa Penulis, Jokowi akan meningkat frekwensi turun ke setiap Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka kunjungan presiden yang disana ada cawe-cawe memenangkan dinastinya, agar berkuasa, apalagi Probawo sudah berumur tua (lebih 70tahun) tidak satu periode Gibaran akan presiden.

Melihat fenomena diatas, Penulis menganalisa kedepan pemilu akan curang, cawe-cawe Jokowi akan semakin sadis dan netralitas pemilu dipastikan jauh dari keinginan warga Indonesia. Catatannya dinasti Jokowi ingin tetap berlanjut.

Jadi sangat wajar Anies Baswedan dalam pertemuan Presiden Joko Widodo bersama tiga bakal calon presiden yang akan berkontestasi di Pemilu 2024 mengupas isu netralitas Presiden dan aparatur mengemuka dalam acara makan itu.

Dalam kesempatan itu, katanya Presiden menegaskan komitmennya untuk menjaga netralitas, sekaligus menegaskan arahannya agar TNI/Polri dan para penjabat kepala daerah bersikap netral di pemilu.

Apakah masyarakat percaya dengan komiten netralitas Jokowi tersebut?. Penulis ingat suatu buku yang berjudul yaitu rekayasa sosial karangan Jalaluddin Rahmat, dalam bukunya dikupas bahwa tipe penguasa Indonesia, apabila mereka berbicara Y maka Itu adalah X.

Jika mereka menyampaikan X maka itu adalah Y. Isi buku ini sangat berkesesuaian dengan disaat Jokowi kampanye di tanah Rempang dahulu mengatakan akan membagi-bagikan sertifikat tanah, ternyata tanah Rempang itu dijual kepada oligarki yang menyebabkan masyarakat Rempang tertindas.

Penulis yakini bahwa cawe-cawe Jokowi tatap jalan, akan tetap memenangkan anaknya dan dinastinya akan langgeng dikemudian hari, waspada[*].

On Trend

Terpopuler