Publikasi - Advetorial - Iklan - Bisnis - Charity
Today
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Skripsi S-1 Dihapuskan, Mahasiswa Bergembira?

Oleh : Yohanes Wempi (Mahasiswa Paska Sarjana)

Nadiem, Mentri Pendidikan telah menghapus skripsi bagi mahasiswa S-1/D4 sebagai sarat kelulusan, jika Penulis sebagai salah satu mahasiswa S-1 tahun 2023 ini akan ikut senang, bergembira.

Kenapa demikian?, karena Penulis termasuk mahasiswa yang studinya tidak nyambung dengan lulusan pendidikan menengahnya. Penulis ikut penerimaan mahasiswa baru tahun 1999 melalui program test IPC (Ilmu Pendidikan Campuran). Hal hasil dari lulusan Sekolah Menengah Atas Ekonomi (SMEA), jurusan akutansi dipariaman masuk perguruan tingginya jurusan produksi ternak, Fakultas Peternakan Universitas Andalas.

Secara keilmuan tidak lah singkron, beda sekali, satu kelas basisnya ekonomi, akutansi (IPS), perguruan tingginya eksakta (IPA) produksi ternak. Namun berkat kerja keras Penulis pun taman dengan gelar sarjana peternakan, sekarang sudah jadi insinyur karena ikut program PII.

Dari perjalanan perkuliahan yang Penulis rasakan memang membuat skripsi yang paling rumit dan sakit kepala. Apalagi jurusan produk ternak yang harus didahului dengan penelitian laboratorium atau kandang (istilah kami). Sangat rumit sekali, begitu berat beban skripsi itu yang dipikul.

Jadi menurut Penulis, jika Nadiem yang merupakan owner ojek ini menghapuskan skripsi, ini menurut Penulis merupakan berita menyenangkan atau membahagiakan banyak mahasiswa.

Aturan penghapusan itu sudah keluar dan sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Pemikiran Penulis, kebijakan ini dipastikan aman diikuti oleh semua pihak pendidikan Indonesia. Kedepan pengganti skripsi tersebut, menurut Penulis bisa dalam bentuk tugas akhir yaitu kegiatan prototipe dan proyek, keterampilan dan bentuk lainnya.

Sehingga lulusan S-1 tersebut langsung masuk dunia kerja atau dunia terapan yang dapat menghasilkan produk untuk meningkat kesejahteraan paska kuliah atau tamat.

Namun semua kebijakan akan ada plus dan minusnya, akan ada pro serta kontra, karena hal ini sudah ada kebijakan maka semua harus dinikmati dan kampus merdeka sudah bisa membuat kebijakan khusus yang tetap membuat mahasiswa bisa menulis dan bereterasi ilmiah sebagai catatan untuk regenerasi[*].

On Trend

Terpopuler