
Oleh Labai Korok Piaman
Survey yang tampilkan oleh SBLF MYRISET mengatakan bahwa Mahyeldi masih memiliki survey tertinggi diantara nama-nama tokoh yang ada di Sumatra Barat, dari hasil surveynya yaitu Mahyeldi sebesar 52,08%, diikuti oleh Andre Rosiade 15,06%, serta nomor 3 adalah Muliadi.
Sedang hasil survey Epyardi Asda, Bupati Solok yang hari ini menantang Mahyeldi dalam Pilkada 2024 secara terbuka dan tantangan itu sudah viral hanya diposisi 3,44% jauh dibawa Mahyeldi yang akrab dipanggil Buya.
Keberadaan tingginya survey Buya Mahyeldi ini tidaklah muncul tiba-tiba tapi ini berkat kinerja Buya Mahyeldi memimpin Sumatra Barat sangat dirasakan dan dengan keikhlasan.
Buya Mahyeldi melalui program unggulannya bersentuhan langsung dengan keinginan masyarakat, diyakini posisi ini akan tetap membuat Buya Mahyeldi berpeluang terpilih untuk periode kedua Gubernur Sumatra Barat.
Peluang itu sangat besar, hasil surveynya meyakini bahwa siapapun yang akan jadi Wakilnya Buya Mahyeldi, akan tetap memberikan peluang besar terpilih.
Menurut analisa Penulis jika Epyardi Asda dipasangkan dengan Buya Mahyeldi dipastikan kemenangan bisa diwujudkan, bisa-bisa tidak ada kompotitor alias maju Mahyeldi-Epiyardi lawan kotak kosong.
Begitu juga seandainya Buya Mahyeldi-Sutan Riska juga berpeluang menang, apalagi PDIP menjadi aktor mengusulkan hak angket DPR RI, keadaan ini membuat PKS dengan PDIP sesama partai yang akan mengusung hak angket.
Sutan Riska jangan dianggap remeh ketokohannya, Penulis yakin bawa Sutan Riska memiliki 4 lumbung suara yaitu damasraya, pesisir selatan, Pasaman dan kepulauan Mentawai.
Dua tokoh yang didorong jadi wakil Gubernur diatas menurut Penulis santa berpeluang jadi dengan Mahyeldi, sekarang tinggal bagai mana wakil melakukan Kalaborasi sehingga dalam kenyataannya memang memiliki kemenang.
Menurut hasil survey yang disampaikan tersebut Buya Mahyeldi susah untuk dikalahkan kecuali tokoh lawan Mahyeldi memiliki dana tidak berseri atau tidak ada target batas dana untuk mengalahkan Mahyeldi digelangang.
Atau lawan Buya Mahyeldi nanti sudah membuat rancangan untuk mengalahkan Buya Mahyeldi melalui kemenangan secara curang, artinya mengalahkan Buya Mahyeldi haruslah kecurangan.
Tapi kalau hanya sekedar normatif maka Buya Mahyeldi dengan siapa pun pasangannya tidak akan bisa dikalahkan.