Publikasi - Advetorial - Iklan - Bisnis - Charity
Today
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Sahabat Feri Amsari Pejuang Demokrasi, Mari Dukung!.

Oleh Bagindo Yohanes wempi

Sosok Aktor film dokumenter Dirty Vote yaitu Feri Amsari, film yang rilis pada Minggu, 11 Februari 2024, telah menyita perhatian masyarakat Indonesia jelang Pemilu 2024 lalu. Dokumenter itu menyoroti dugaan dan potensi kecurangan pada pelaksanaan Pemilu 2024 melalui cawe-cawe Presiden Republik Indonesia, Jokowi.

Semua yang diceritakan film itu terjadi pada saat ini, film dirty vote akhirnya terbukti, apa yang dilakoni dalam film menjadi kenyataan, saat ini tinggal semua diungkap melalui dorong hak angket DPR RI.

Penulis sudah lama bersahabat dengan Feri Amsari dipanggil Bung Feri. Penulis terakhir berkomunikasi sekitar akhir bulan Desember 2023, saat kampanye, Penulis berkesempat mengirim WA pada Bung Feri tentang icon kampanye Penulis di alat peraga kampanye (APK) dianggap melanggar hukum oleh Bawaslu disampaikan dalam Bimtek Partai.

Bung Feri mengatakan bahwa kata “jika terpilih 100% gaji diberikan kepada anak yatim, fakir miskin tidak lah melanggar hukum, itu tidak masuk kategori money politik. Pada wa itu, Bung Feri siap tampil jika itu dipermasalahkan secara opini maupun hukum.

Padangan Bung Feri pada waktu itu sangat bagus icon itu dibuat dan disampaikan pada masyarakat pemilih, agar semua tahu bahwa jadi anggota dewan itu sebuah bentuk pengabdian dan membantu masyarakat, bukan untuk mencari kekayaan.

Namun imbuh Bung Feri, jika icon itu disebar saat kampanye maka banyak calon lain tidak siap, akan menimbulkan pro dan kontra, banyak calon anggota dewan yang lain tidak siap disaat masyarakat bertanya, mengapa Yohanes wempi berani memberikan 100% gajinya.

Nah pada akhirnya akan ada serangan-serangan yang dialami karena para caleg lai takut dipertanyakan rakyat tersebut, Yohanes wempi bisa memberikan 100% gaji, sedang yang lain tidak.

Penutup dari wa itu Penulis akui bahwa icon itu sekarang jadi permasalah, kawan-kawan Bawaslu tiga kali memperingatkan, peringatan terakhir agak tegas, jika ada pelaporan maka bisa diproses secara hukum.

Bung Feri tetap jangan dihapus, namun karena ada juga desakan dari internal partai akhiranya Penulis rubah menjadi “gaji dikembalikan pada rakyat”.

Setelah itu komunikasi Penulis tidak adalah kecuali hanya menyaksikan Bung Feri tampil ditive nasional sedang memperjuangkan nilai-nilai kebenaran hukum konstitusi yang dilanggar oleh cawe-cawe presiden berujung pada film dirty vote terbukti.

Film Dirty Vote aktornya yakni ahli hukum tata negara Feri Amsari. Ia merupakan dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand) dan lulusan hukum Unand pernah sesama aktivis dikampus, saat dikampus dahulu penulis dengan bung feri sering turun bareng menegakan keadilan melalu demostrasi baik untuk kebijakan nasional dan daerah.

Bung Feri merupakan sosok yang tangguh dan kokoh pada pendirian, jika sudah berdiri diminbar maka kebenaran itu harus tegak, tampa ada rasa takut, penulis termasuk rekan beliau banyak juga mengambil pelajaran dari komitmen dalam menegakkan kebenaran.

Jadi tidak hal aneh bagi penulis bahwa Bung Feri tetap komitmen mendorong tegaknya kebenaran yang hari ini diperjuangkan dalam debat dan diskusi ditingkat nasional bahwa pemilu 2024 telah terjadi kecurangan secara masif dan sistemik yang perlu dibongkar.

Penulis selaku sahabat sangat bangga dan akan tetap membantu perjuangan Bung Feri ditingkat nasional untuk menegakan kebenaran itu. Penulis juga aktivis akan selalu siap membantu perjuangan Bung Feri dalam menegakan kebenaran.

Secara kedaerahan diminangkabau, penulis akan mendorong para aktivis senior 98 dan aktivis era 2000an untuk membantu bung feri melalui gerakan bantu dalam demo medsoso, bantu mengkonsolidasikan aktivis yang hari ini masih cinta kebenaran melalui narasi pembelaan opini.

Apabila diperlukan para aktivis Minangkabau yang ada di propinsi Sumatera Barat ikut turun kejalan, membuat komitmen secara publik, bersama-sama aktivis paska kampus agar perjuangan menegakan kebenaran, membantu Bung Feri menegakan nilai demokrasi yang telah diruntuhkan oleh cawe-cawe presiden Jokowi.

Himbawan mari selamatkan bangsa dan negara dari keruntuhan demokrasi dan hancurnya nilai etik hukum ini, mari bantu Bung Feri dalam berjuang menegakan nilai kebenaran.

Perlu diinfokan bahwa Feri Amsari, S.H., M.H., LL.M dikenal sebagai seorang aktivis hukum dan akademisi Indonesia. Saat ini, ia merupakan pengajar di Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.

Selain pengamat hukum tata negara, ia juga merupakan Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas. Tidak hanya itu, ia juga aktif menulis dengan tulisan-tulisan subjek korupsi, hukum, politik, dan kenegaraan. Saat ini tulisan-tulisannya telah banyak dimuat diberbagai media cetak baik lokal maupun nasional seperti Kompas, Media Indonesia, Tempo, Sindo, Padang Ekspres, Singgalang, Haluan, dan lain-lain.

Tetap membela rakyat Indonesia Bung Feri, sama-sama kita jaga nilai demokrasi yang sudah susah payah dibangun melalui dorong agar hak angket DPR RI bisa diwujudkan.

On Trend

Terpopuler