
Oleh Labai Korok Piaman
Pada Minggu yang lalu, Jokowi telah menugaskan Erick sebagai menteri koordinator kemaritiman dan investasi ad interm menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang berhenti sementara karena harus menjalani perawatan kesehatan.
Dalam ungkapan di jakarta, Jokowi mengatakan, tugas harian di Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) sudah berjalan dengan baik, akan dilanjutkan oleh Erick.
Maka disini telah terbukti bahwa Luhut Binsar Pandjaitan memang dalam kondisi sakit yang butuh istirahat. Sebelum ditunjuknya Erick pelaksana tugas yang selama ini diemban Luhut, banyak pihak masih meragukan kondisi Luhut sakit parah atau tidak.
Masyarakat Indonesia tahu bahwa Sosok Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) menjadi perhatian utama dalam periode kedua pemerintahan Jokowi. Banyaknya posisi serta jabatan penting yang dipegang Luhut membuatnya mendapatkan julukan “menteri segala urusan” hingga “orang terdekat Jokowi”. Berangkat dari hal tersebut, benarkah bahwa seorang Luhut merupakan kunci dari kekuasaan Jokowi.
Terakhir betapa pentingnya peran Luhut ini akan melakukan buldozer dikawasan Rempang, bagi warga disini yang tidak mau ikut dalam kebijakan pengembangan program strategis nasional Indonesia (PSNI).
Menurut berbagai pihak, Luhut menjadi orang terdekat Jokowi yang memainkan peranan sentral dalam mengurusi berbagai program kerja, serta kebijakan strategis yang dicanangkan pemerintahan Jokowi termasuk didalam urusan politik.
Sakitnya Luhut membuat skenario politik Jokowi ambyar, ketika Penulis analisa mulai berantakan, Jokowi yang disinyalir akan melakukan gerakan dinasti keluarga melalui pengaruh Luhut di segala bidang sudah mulai hilang juga.
Hal Ini nampak ketika Prof Yusril mempermasalahkan hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memberi ruang kepada anaknya menjadi Calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Prabowo.
Samping itu beredar juga beberapa politisi koalisi Indonesia maju (KIM) mengurus syarat-syarat jadi cawapres untuk bahan didaftarkan ke KPU. Ini nampak sekali bahwa rencana politik dinasti Jokowi mulai menghadapi hambatan.
https://vt.tiktok.com/ZSNMmrRaS/
Dengan tidak adanya Luhut, maka pengaruh Jokowi akan luntur, ada juga cawe-cawe Jokowi selama ini akan memakan korban dirinya sendiri seperti tulisan terdahulu yang pernah diuraikan.
Luhut selama ini jadi tokoh sentral yang memainkan bidak-bidak catur mengamankan dan membuat dinasti politik Jokowi lancar, tentu sekarang tidak bisa lagi.
Menurut Penulis tidak saja masalah politik Jokowi yang akan bermasalah ketika Luhut tidak aktif atau sakit. Seandainya Luhut meninggal maka semua kebijakan selama ini dinilai menyimpang oleh masyarakat akan berdampak buruk.
Begitu juga kebijakan strategi yang diambil bisa bermasalah dalam koridor hukum nantinya pada saat Jokowi tidak menjabat[*].