Oleh Labai Korok
Serapan anggaran belanja yang rendah berakibat pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat akan rendah. Catatan per akhir Oktober tahun 2025 ini realisasi belanja modal masih dibawah lebih kurang 40%.
Keadaan ini memberi cambuk pada Kepala Daerah yang baru dilantik bulan Februari 2025 lalu. Seperti Penulis selaku anggota komunitas insinyur tentu berharap, agar serapan anggaran tahun 2026 bisa cepat terlaksana, dengan langkah-langkah kongkrit agar tidak terulang kejadian tahun-tahun sebelumnya.
Langkah agar serapan anggaran cepat tahun 2026, yaitu dilakukan lelang dini. Maksudnya lelang ini dilaksanakan sebelum anggaran tahun berikutnya ditetapkan, bahkan sebelum Rencana Umum Pengadaan (RUP) diumumkan secara resmi.
Pertanyaannya bisa dilakukan lelang dini pada tahun 2025 ini, jawaban bisa secara aturan. Lelang dini adalah proses pengadaan barang atau jasa pemerintah yang dilakukan pada tahun anggaran sebelumnya untuk proyek di tahun anggaran berikutnya.
Tujuannya adalah agar proyek dapat langsung berjalan di awal tahun tanpa menunda proses lelang yang panjang, sehingga percepatan pertumbuhan ekonomi dapat tercapai.
Lelang dini ini sangat disenangi oleh penyedia karena proses pelaksanaan bisa panjang dan tidak terdesak oleh waktu, andaikan ada kendala dalam pengerjaan maka proses perpanjangan bisa dilakukan.
Banyak manfaat yang bisa didapat dalam proses lelang dini ini, diantaranga proyek dapat segera dimulai di awal tahun anggaran, sehingga tidak ada waktu yang terbuang.
Setelah itu bisa membantu akselerasi anggaran dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara cepat.
Saatnya Kepala Daerah bergerak cepat membantu masyarakat melalu proses penyerapan anggaran dilakukan awal tahun 2026.
Adapun pendana tidak memberikan ruang karena PAD belum masuk, Kepala Daerah bisa memintak Bank Nagari untuk membantu pembiayaan rekanan, batu modal pembiayan pada rekanan penyedia yang menang tender.
