Padang Pariaman, Mimbar-minangnews.com —Tim dosen Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan pelatihan dan pendampingan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sektor digital printing di Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK-EMKM) melalui aplikasi Sistem Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK).
Tim pelaksana, Dr.Mia Ayu Gusti,SE.MM dari Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNP menjelaskan bahwa sebagian besar UMKM digital printing di Lubuk Alung masih mencatat transaksi secara manual bahkan ada yang belum memiliki laporan keuangan sama sekali. “Kondisi ini membuat pelaku UMKM sulit mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan formal. Dengan SIAPIK, mereka bisa membuat laporan keuangan yang sederhana, terstruktur, dan sesuai standar,” ujar Mia.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan dua dosen anggota yakni Prof. Dr. Syamsul Amar B, MS dari Departemen Ilmu Ekonomi dan Vici Syahril Chairani, M.Pd dari Departemen Ilmu Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan. Kegiatan dilaksanakan pada 21 Agustus 2025 di Café Cordelia, Lubuk Alung, dengan melibatkan 12 peserta dari 10 pelaku usaha digital printing.
Pelatihan dilakukan secara tatap muka dengan menghadirkan narasumber berkompeten, Afriosa Syawitri, S.Pd., M.Kom., dan Yokazio Sharen, S.E., M.M. Kegiatan berlangsung interaktif melalui tiga tahapan, yakni ceramah, sosialisasi, dan simulasi langsung. Pada sesi ceramah, peserta diperkenalkan pentingnya laporan keuangan sesuai standar SAK-EMKM sebagai dasar pengelolaan usaha dan akses pembiayaan. Tahap sosialisasi difokuskan pada pengenalan fitur-fitur aplikasi SIAPIK dan cara instalasinya di perangkat Android. Selanjutnya, tahap simulasi diisi dengan praktik pencatatan transaksi riil usaha digital printing dengan bimbingan narasumber dan tim pengabdian.
Melalui kegiatan ini, peserta tidak hanya memahami konsep laporan keuangan, tetapi juga mampu menggunakan aplikasi SIAPIK secara mandiri untuk mencatat transaksi dan menghasilkan laporan keuangan sederhana sesuai standar. Hasil evaluasi menunjukkan seluruh peserta (100%) mampu menginstal dan login ke aplikasi SIAPIK, sedangkan 16,7 persen peserta berhasil menyusun laporan keuangan lengkap sesuai SAK-EMKM. Sebanyak 80 persen peserta juga menyatakan telah memahami manfaat laporan keuangan untuk menilai kinerja usaha, mengembangkan bisnis, serta memenuhi syarat pembiayaan.
Menurut Syamsul Amar, SIAPIK sangat relevan bagi UMKM karena sistem pencatatannya sederhana dan tidak memerlukan pengetahuan akuntansi mendalam. “Aplikasi ini cukup mencatat penerimaan dan pengeluaran, tetapi hasilnya sudah bisa dikonversi menjadi laporan keuangan yang diakui lembaga keuangan,” ujarnya. Sementara itu, Vici Syahril Chairani menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis peserta, tetapi juga kesadaran pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan usaha. “Dengan pelatihan ini, pelaku UMKM diharapkan lebih percaya diri mengelola bisnisnya dan membuka akses pembiayaan dari bank,” katanya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Kemitraan (PMKM) yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNP dengan nomor kontrak 2222/UN35.15/PM/2025. Tim berencana mengadakan pelatihan lanjutan tahap II agar peserta dapat menyusun laporan keuangan secara lengkap berdasarkan data transaksi riil usaha masing-masing. (*)