Oleh Labai Korok
Sebuah restoran di Inggris menerapkan denda bagi pengunjung yang tidak menghabiskan makanan dalam piring mereka.
Resto bernama The Star Inn Vogue ini menerapkan biaya denda sekitar £2.40 (Rp 49.000) bagi pengunjung yang membuang atau tidak menghabiskan makanan yang mereka pesan, seperti dilaporkan Mirror UK yang dikutip detikFood.
Aturan seperti diatas perlu diterapkan di Indonesia seharusnya, terutama bagi pejabat-pejabat, kelas menengah yang makan dihotel atau restoran dengan kemewahan, namun selalu meninggalkan sisa makan dalam piring.
Pertanyaan apakah makanan sisa tersebut bisa dimanfaatkan oleh pihak hotel atau restoran agar tetap dikonsumsi. Tapi hitungan Penulis tidak akan dimanfaatkan namun akan dibuang atau jarang diolah lagi untuk kepentingan lain. Penulis tidak tahu barang/makanan sisa itu diapain.
Namun secara etika menyisakan makan yang tidak bisa dimakan lagi oleh orang lain itu sudah penghinaan bagi masyarakat yang tidak pernah makan dihotel atau restoran, bagi petani atau nelayan yang sudah susah payang memproduksi makanan namun tidak dihargai secara optimal.
Kita perlu ketahui bahwa orang miskin yang kekurangan makan sangat banyak di NKRI ini, disetiap Propinsi juga. Namun para para pejabat, kelas menengah keatas membudayakan makanan bersisa atau mubazir.
Idealnya seluruh makanan yang diambil tersebut harus dimakan sampai bersih, licin, dan jika ada dijari tangan, makana masih ada perlu dijilat, begitu ajaran Islam menghormati makanan tersebut.
Setelah selesai makan maka licinkan lah pinggan/piring anda dan jangan biarkannya dengan sisa-sisa makanan setelah itu jilat lah sisa makanan yang masih melekat pada jari-jari. Saintis menemui enzim (bahan pencerna makanan yang menghadamkan makanan) banyak terkandung di celah jari-jari, yaitu 10 kali ganda terdapat dalam air liur.
Dari Ibn Abbas r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang daripada kamu telah selesai makan makanan, maka jangan disapu jari-jari sehingga dijilat (terlebih dahulu) atau dijilatkan (oleh orang lain)” (HR Bukhari dan Muslim).
Seking agama Islam menghormati makanan jika ada butiran makanan yang terjatuh maka kutiplah ia semula. Jangan disisakan sebutir nasi/makanan pun yang masih elok, kerana makanan adalah nikmat Allah yang patut dimuliakan dan ia juga turut berzikir pada Allah SWT.
Dari Jabir r.a., Sabda Rasulullah SAW., “Apabila jatuh sebagian (kecil) makanan seorang dari kamu, ambil dan buang bahagian yang terkena kotoran dan makanlah ia, dan jangan tinggalkan ia untuk syaitan, dan jangan dia menyapu tangannya dengan kain sehingga dia menjilat jarinya dahulu kerana dia tidak mengetahui pada makanannya, bahagian mana yang terdapat keberakartan” (HR Muslim).
Penulis menghimbau kepada Kita semua terutama para para pejabat, kelas menengah keatas yang makan dihotel atau restoran, jangan menyisakan makanan, membiarkan makanan tampa dihabiskan yang berakhir mubazir dan tak bisa dimanfaatkan setelah itu.
Agama Islam sudah memberi panduan adab makan, etika makan yang harus diperbuat, berikan juga penghargaan kepada petani, nelayan, pedagang dan lainnya yang sudah susah payah memproduksi bahan makanan untuk peradaban manusia.