Today

Milad 1 Abad Muhammadiyah Minangkabau. KONFERENSI BERSEJARAH, PENTING DAN STRATEGIS DI SIMABUR TANAH DATAR TAHUN 1924

Oleh : Ki Jal Atri Tanjung

KONFERENSI MUHAMMADIYAH YANG BERSEJARAH.

Konferensi Muhammadiyah di Simabur Batusangkar Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 15 – 17 April 1924 merupakan peristiwa sejarah Muhammadiyah di Minangkabau Sumatera Barat khususnya dan Muhammadiyah se Indonesia pada umumnya, karena merupakan Konferensi Muhammadiyah untuk mempersiapkan Kongres Muhammadiyah KE-19 yang akan diadakan di Bukittinggi pada tahun 1930. Konferensi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah dari berbagai daerah di Sumatera Barat dan dihadiri juga oleh KH. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah yang merupakan pembicara utama pada acara Konferensi ini dan konferensi ini merupakan konferensi yang penting dan strategis.

KONFERENSI SIMABUR PENTING DAN STRATEGIS.

Konferensi ini dikatakan penting dan strategis karena membahas tentang strategi dan program kerja Muhammadiyah dalam bidang pendidikan, sosial dan keagamaan serta untuk mempersiapkan Kongres Muhammadiyah Ke-19 yang akan diadakan di Bukittinggi pada tahun 1930. Konferensi Simabur merupakan salah satu contoh dari upaya Muhammadiyah untuk memperkuat jaringan dan kerjasama antar anggota Perserikatan dan simpatisan Muhammadiyah di berbagai daerah. Hal ini sebagai awal menandai perkembangan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam Modern yang berperan aktif dalam bidang pendidikan, sosial, keagamaan dan memperluas bidang usaha serta bidang kesehatan.

KESIMPULAN.

Mengingat Konferensi Simabur Butasangkar Kabupaten Tanah Datar ini merupakan peristiwa sejarah yang penting dan strategis bagi Muhammadiyah dan menetapkan beberapa keputusan penting, maka peristiwa ini seharusnya dapat dijadikan semangat baru dan motivasi pergerakan Perserikatan Muhammadiyah di Tanah Datar untuk lebih berkemajuan dan mensejahterakan dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Sumatera Barat khususnya dan juga di Indonesia pada umumnya. Tanah Datar telah banyak mengantarkan tokoh-tokohnya menjadi Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat pada masa periodenya antara lain Buya Malik Ahmad, Buya Jamaan Saleh, Buya Idris Manaf, Hasan Ahmad, dan Buya RB. Dt. Pahlawan Kayo. Para tokoh kita ini telah dapat menjadi dan memberikan contoh lintas generasi dalam melaksanakan amanah tugas dan pengabdian di organisasi Perserikatan Muhammadiyah di Sumatera Barat. Diharapkan jiwa, semangat dan pengabdian tokoh-tokoh kita ini dapat dilanjutkan lintas generasi di Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat.
Salam perjuangan dan pengabdian.
Advokat Ki Jal Atri Tanjung.