Today

Profil Kekayaan Pejabat, Dendam Kemiskinan Melalui Pangkat

Oleh Labai Korok

MMNNews – Sewaktu jadi pejabat diposisi Dinas Air Mata (Sedikit Anggaran Proyeknya), sang pejabat ini sangat miskin, rumah pun masih cicilan, kendaraan yang dipakai masih mobi odong-odong, diajak kawan sesama kuliah makan diemperan mau saja.

Setelah pindah ke posisi jabatan Dinas sumber mata air (jabatan yang banyak proyeknya). Hal hasil dalam waktu beberapa tahun saja kekayaan melimpah ruah, rumah satu jadi empat sekaligus, ada kolam renang, mobil dibeli keluaran yang terbaru, gaya hidup berobah, diajak kawan makan ditempat emperan tidak mau lagi, hotel berbintang sekarang kelas makan siangnya.

Kejadian cerita diatas sama dengan kasus yang dialami oleh Kadis PU Sumut yaitu Topan Ginting yaitu berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), kekayaan Topan melonjak dari sekitar Rp2,2 miliar pada 2018 menjadi Rp4,99 miliar per 30 Maret 2025. Lonjakan kekayaan ini memicu spekulasi tentang sumber dana tak wajar, terlebih sebagian besar properti tercatat sebagai hibah tanpa akta.

Hal ini diperkuat dengan citra Topan sebagai sosok yang dekat dengan Gubernur Sumut, Bobby Nasution. Penelusuran KPK sejauh ini menetapkan Topan Ginting bersama empat orang lainnya sebagai tersangka dalam kasus suap proyek pembangunan jalan di lingkungan Dinas PUPR Sumut. Dalam penggeledahan di kediaman Topan, KPK menyita uang tunai Rp2,8 miliar, dua pucuk pistol beserta amunisi, dan satu pucuk airsoft gun laras panjang.

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyatakan tidak menutup kemungkinan uang tersebut berasal dari proyek lain di luar perkara yang saat ini ditangani.

Sedikit kisah diatas Penulis mengajak Kita semua para pejabat yang hari ini mendapat posisi dinas yang banyak mata airnya, jangan bersikap melakukan perbuatan dendam kemiskinan melalu posisi jabatan,

Perlu diingat bahwa saat menjabat Kita bisa melakukan bebagai macam hal, namun diakhirat nanti Kita semua akan dimintai pertanggungjawaban disetiap posisi jabatan yang diperoleh.

Stop dendam kemiskinan yang yaitu dendam kesumat kemiskinan menjadi kaya dengan segala cara seperti yang dilakukan oleh Topan Ginting yang membuat jagat raya heboh.

Boleh kita dendam kemiskinan tapi melalui kerja keras dibidang usaha, melakukan bisnis murni seperti kisah awal apa dimaknai dengan dendam Kemiskinan” atau “rags to riches” dalam bahasa Inggris, merujuk pada cerita atau kisah seseorang yang berhasil keluar dari kemiskinan dan meraih kesuksesan, kekayaan, atau status sosial yang lebih tinggi.

Ini adalah narasi umum dalam sastra dan budaya populer, seringkali melibatkan kerja keras, tekad, dan terkadang sedikit keberuntungan, menurut Penulis dendam kemiskinan melalui usaha halal itu baik tampa merugikan masyarakat Indonesia, apalagi uang rakyat yang dikorbankan.

Sebagai pejabat munculkan lah profil kekayaan secara halal dan legal tampa mengorbankan masyarakat banyak.

Profil kekayaan pejabat di Indonesia merujuk pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) harus lah bagus, kesemua wajib dilaporkan oleh penyelenggara negara. LHKPN ini berisi daftar seluruh harta kekayaan, baik bergerak maupun tidak bergerak, serta kewajiban dan utang, yang dimiliki oleh pejabat negara dan keluarganya yang masih menjadi tanggungan. Tujuannya adalah untuk mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam penyelenggaraan negara.